·
Orang tua sering kali hilang kesabaran ketika menghadapi
kenakalan anak, seperti rewel, berkelahi, mencuri, tidak patuh, dan sebagainya.
Berbagai macam cara mulai dari bentakan, ancaman, hingga pemukulan secara fisik
kerap dilakukan oleh orang tua supaya dapat meredam kenakalan mereka.
Pertanyaannya, menurut Anda apakah cara-cara tersebut efektif? Mungkin ada
sebagian dari Anda yang setuju dan sebagian lain mungkin menjawab tidak setuju.
·
Menjadi orang tua sangat dibutuhkan kesabaran ekstra, adalah
memang tanggung jawab Anda untuk bisa mengendalikan mereka, akan tetapi bukan
dengan cara kekerasan fisik dan kata-kata kasar. Anak-anak butuh waktu untuk
bisa memahami segala sesuatu, Anda pun dulu waktu seusia mereka pasti juga
melakukan kenakalan yang sama. Lepas dari betapa suram masa kecil Anda dulu
atau betapa tegas orang tua Anda telah mendidik Anda selama ini, ketahuilah
bahwa anak-anak Anda saat ini adalah pribadi yang berbeda. Anda boleh
menerapkan pola pengasuhan yang sama seperti yang Anda terima dari orang tua
Anda dulu atau Anda ingin menerapkan pola pengasuhan yang baru, itu semua
terserah kepada Anda.
·
Oleh karena itu, apapun alasannya, bila Anda terpaksa harus
marah untuk menunjukkan ketegasan Anda kepada anak-anak Anda, sebisa mungkin
kendalikan emosi Anda dan hindarilah mengucapkan kata-kata berikut ini kepada
mereka:
·
1. "Dasar berengsek!"
·
Kalimat kasar yang sering diucapkan oleh orang dewasa yang sedang
marah ini tidak patut ditujukan kepada seorang anak. Ketika seorang anak
menerima kalimat ini dari orang tuanya, maka hal itu akan tertanam dalam benak
mereka dan mereka akan belajar untuk semakin tidak menghormati Anda. Lebih
parahnya lagi mereka akan meniru dan mengucapkan hal yang sama kepada orang
lain.
·
2. "Ini semua salahmu!"
·
Anak-anak sangat membutuhkan arahan dan bimbingan dari kedua
orang tuanya. Ketika mereka berbuat kesalahan itu adalah hal yang wajar,
sebagai orang tuanya Anda tidak boleh menghancurkan rasa ingin tahunya. Anda
juga tidak boleh menghancurkan rasa percaya dirinya dengan mengatakan,
"Ini semua karena salahmu atau semua ini terjadi gara-gara kamu."
·
3. "Dasar goblok!"
·
Seorang anak yang sering mendapatkan teguran semacam ini dari
orang tuanya akan menjadi minder dan tidak memiliki percaya diri yang baik. Dia
akan merasa bahwa dirinya memang tidak becus dalam mengerjakan sesuatu. Bila
tetap diteruskan, tanpa Anda sadari Anda sendirilah yang telah menghancurkan
masa depannya.
·
·
4. "Dasar anak setan!"
·
Emosi orang dewasa memang terkadang bisa tak terkontrol,
berbagai macam kata-kata kasar, makian dan umpatan sangat mudah keluar dari
mulut Anda. Ketika Anda sedang marah kepada anak Anda dan betul-betul jengkel
karena tingkah lakunya yang tidak bisa diatur jangan pernah mengatakan
kepadanya bahwa dia anak setan. Bila Anda mengharapkan rasa hormat darinya dan
ingin supaya anak Anda mudah untuk diatur, maka lebih baik Anda melakukan
introspeksi diri. Terkadang anak-anak yang berperilaku demikian sebenarnya
hanya menunjukkan rasa protes kepada Anda.
·
5. "Dasar kurang ajar!"
·
Kalimat ini hanya pantas ditujukan kepada seseorang yang telah
melakukan perbuatan jahat seperti mencuri, membunuh, atau memperkosa, bukan
untuk anak-anak yang sesungguhnya belum mampu memahami apa yang telah dia
lakukan itu benar atau salah.
·
6. "Kami tidak pernah mengharapkanmu."
·
Bila Anda sangat mengasihi anak-anak Anda, semarah apapun Anda
jangan pernah sekalipun mengucapkan kalimat ini kepada mereka. Kalimat ini
bagaikan sebuah kutukan kepada seorang anak. Sekali saja kalimat ini keluar
dari mulut Anda, maka Anda tidak akan pernah bisa menyembuhkan luka di hatinya
sampai kapanpun dan Anda juga tidak akan pernah bisa mendapatkan rasa hormat
darinya.
·
Anda marah dan jengkel menghadapi perilaku nakal anak adalah hal
yang wajar, Anda bukanlah seorang malaikat, Anda hanyalah manusia biasa yang
tidak luput dari berbagai macam kesalahan. Tetapi sebagai orang tua, Anda
dituntut untuk mampu mengendalikan emosi Anda. Kedewasaan Anda dalam hal ini
sedang diuji. Cara Anda mendidik mereka menentukan kualitas Anda sebagai orang
tuanya, dan kesalahan Anda dalam mendidik merekalah yang justru dapat
menghancurkan masa depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar